Perintah Allah dan Adat Istiadat Bani Israil
7
1 Kemudian,
orang-orang dari mazhab Farisi dan beberapa ahli Kitab Suci Taurat yang datang dari Yerusalem berkumpul di dekat Isa.
2 Mereka melihat beberapa pengikut-Nya makan dengan tangan yang najis,
yaitu tangan yang belum dibasuh.
3 Orang-orang dari mazhab Farisi dan orang-orang Israil lainnya tidak akan makan jika mereka belum membasuh tangan mereka sampai ke bagian siku sesuai dengan ajaran para tua-tua terdahulu.
4 Sepulang dari pasar pun mereka tidak akan makan jika mereka belum membasuh diri.
Selain itu,
masih banyak lagi hal lain yang mereka taati,
misalnya hal mencuci mangkuk,
cawan,
dan juga perkakas-perkakas tembaga.
5 Itulah sebabnya,
orang-orang dari mazhab Farisi dan ahli-ahli Kitab Suci Taurat itu bertanya kepada-Nya,
“Mengapa para pengikut-Mu tidak hidup menurut ajaran yang diwariskan para tua-tua terdahulu,
melainkan makan dengan tangan yang najis?”
6 *Sabda Isa kepada mereka,
“Memang pantas apa yang telah dinubuatkan Nabi Yesaya mengenai kamu,
hai orang-orang munafik!
Sebagaimana telah tertulis,
‘Bangsa ini menghormati Aku dengan ucapan mulutnya,
tetapi hatinya jauh dari Aku.
7 Sia-sia saja mereka menyembah Aku
karena mereka mengajarkan ajarannya sendiri,
yaitu perintah-perintah manusia.’
8 Kamu meninggalkan perintah-perintah Allah dan berpegang pada ajaran manusia.”
9 Kemudian,
sabda Isa kepada mereka,
“Kamu mengesampingkan perintah-perintah Allah supaya kamu dapat memelihara ajaranmu sendiri.
10 *Musa mengajarkan,
‘Hormatilah ayah dan ibumu,’
dan,
‘Siapa mengucapkan hal yang buruk kepada ayah atau ibunya,
ia patut dihukum mati.’
11 Tetapi,
kamu mengajarkan:
Jika seseorang berkata kepada ayah atau ibunya,
‘Nafkah yang seharusnya ayah atau ibu terima dari aku telah kupersembahkan sebagai kurban kepada Allah,’
12 maka kamu tidak lagi membiarkannya berbuat sesuatu kepada ayah dan ibunya.
13 Jadi,
dengan ajaran warisan yang kamu pegang itu,
kamu membuat firman Allah tidak lagi berlaku.
Masih banyak hal serupa itu yang kamu lakukan.”
14 Kemudian,
kembali Isa memanggil orang banyak itu dan bersabda,
“Dengarlah dan pahamilah:
15 Tidak ada satu pun yang masuk ke dalam diri seseorang dari luar dapat menajiskannya,
melainkan apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya.”
16 Siapa bertelinga,
dengarlah!
17 Setelah Isa meninggalkan orang banyak itu,
masuklah Ia ke sebuah rumah.
Kemudian,
para pengikut-Nya bertanya kepada-Nya mengenai ibarat itu.
18 Sabda Isa kepada mereka,
“Masih belum mengertikah kamu?
Tidakkah kamu paham bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam diri seseorang dari luar tidak dapat menajiskannya
19 sebab bukan masuk ke dalam hati,
melainkan ke dalam perut,
lalu dibuang di jamban?”
Dengan demikian,
Isa menyatakan bahwa semua makanan halal.
20 Sabda-Nya selanjutnya,
“Apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya.
21 Karena dari dalamlah,
yaitu dari hati orang,
timbul pikiran jahat,
percabulan,
pencurian,
pembunuhan,
22 perzinaan,
keserakahan,
kejahatan,
kelicikan,
hawa nafsu,
iri hati,
hujatan,
kesombongan,
kebebalan.
23 Segala hal yang jahat itu timbul dari dalam hati dan menajiskan seseorang.”
Perempuan Siro-Fenisia yang Percaya
24 Isa berangkat dari sana,
lalu pergi ke daerah Tirus.
Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak menghendaki seorang pun mengetahui kehadiran-Nya.
Meskipun begitu,
Ia tidak juga dapat menyembunyikan diri
25 karena kehadiran-Nya segera didengar oleh seorang ibu yang anak perempuannya kerasukan setan.
Ia datang kepada Isa,
lalu sujud di hadapan-Nya.
26 Ibu itu adalah seorang Yunani keturunan Siro-Fenisia.
Ia memohon supaya Isa mengusir setan dari anaknya.
27 Sabda Isa kepadanya,
“Biarlah anak-anak kenyang terlebih dahulu sebab tidak patut mengambil roti anak-anak,
lalu melemparkannya kepada anjing.”
28 Jawab ibu itu,
“Benar,
ya Tuan,
tetapi anjing-anjing yang di bawah meja itu boleh makan remah-remah yang berjatuhan dari anak-anak itu.”
29 Sabda Isa kepadanya,
“Oleh karena perkataanmu itu,
pulanglah sekarang!
Setan itu sudah keluar dari anakmu.”
30 Setelah sampai di rumah,
ia mendapati anaknya sedang berbaring di tempat tidur dan setan itu sudah keluar.
Isa Menyembuhkan Seorang Tuli
31 Kemudian,
Isa meninggalkan daerah Tirus melalui Sidon.
Ia pergi menuju Danau Galilea melintasi wilayah Dekapolis.
32 Lalu,
beberapa orang membawa kepada-Nya seorang yang bisu dan gagap.
Mereka memohon supaya Isa menumpangkan tangan-Nya atas orang itu.
33 Isa memisahkan orang itu dari orang banyak.
Lalu,
Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu,
kemudian meludah dan menjamah lidahnya.
34 Ia menengadah ke langit seraya menarik nafas,
lalu bersabda kepadanya,
“Efata,”
artinya,
“Terbukalah.”
35 Kemudian,
terbukalah telinganya,
dan saat itu juga lidahnya seperti terlepas dari ikatan,
lalu ia dapat berbicara dengan jelas.
36 Isa berpesan kepada mereka supaya mereka tidak memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
Tetapi,
semakin dilarang,
semakin luas mereka menyebarkannya.
37 Orang-orang pun menjadi sangat tercengang.
Lalu,
kata mereka,
“Ia membuat segala sesuatu menjadi baik,
orang tuli mendengar dan orang bisu berbicara.”